Label

Selasa, 25 September 2012

I'm Not alone #episode 7#




#Riu#

Aku berjalan di koridor rumah sakit mencari minuman. Entah kenapa cuaca hari ini begitu panas, hingga membuatku gerah. Setelah mendapatkan yang aku inginkan, aku kembali ke ruangan tempat dimana Rea dirawat. Sudah 2 hari ia tidak sadarkan diri, itu sebabnya aku, Miuji dan Yui bergantian menjaganya. Saat sampai di ruang kamar, aku terkejut Rea sudah tidak ada di tempat tidurnya. “Rea…Rea…”kataku berteriak dengan ekspresi khawatir. Aku khawatir kejadian yang dialami adikku terulang kembali pada Rea. Dengan cepat aku periksa kamar mandi, namun tak aku temukan dan saat aku ke balkon depan yang masih diruangan itu, aku menemukan Rea sedang duduk dengan santai sambil melihat pemandangan.

“kapan kau bangun?”tanyaku sedikit lega. “baru saja”katanya singkat masih menatap pemandangan dihadapannya. Aku diam sejenak dan duduk disebelahnya, aku memperhatikan tatapan wajahnya yang sedih namun memaksakan untuk bersikap tegar. “apa yang kau pikirkan? Kau seperti patung rumah sakit aja”kataku padanya sedikit bercanda. “entahlah. aku juga ga tau.”jawabnya singkat dengan nada rendah. “hei…semangatlah. Kau seperti mayat hidup aja.”kataku memberi semangat sambil memukul pelan bahunya. Dia hanya tersenyum kecil dan itu sudah membuatku sedikit senang.

“Rea!!”terdengan suara Yui dari belakang yang terdengar kaget sekaligus gembira, segera gadis itu memeluk Rea dari belakang. “syukurlah kau sudah sadar. Aku sangat khawatir kau tidak sadar selama 2 hari.”katanya sedih bercampur haru, Rea hanya menatap yui dengan senyuman.”woi! ketos meminta bantuan kita buat ngurusin festival sekolah. Mau ga?”kata miuji tiba-tiba sambil memukul bahaku dengan cukup keras hingga buat kepalaku sedikit membentur meja.*duuggg* “ngomongnya ga perlu make mukul segala bisa kan?!”teriakku sedikit marah, “upss, sorry broo…ga sengaja. Refleks. Hehehehe”katanya cengengesan. “trus apa untungnya buat kita?”tanyaku pada Miuji. “tentu saja kepopuleran.”katanya dengan nada sombong minta dihajar.

“ckck. Ga tertarik. Tanpa ikut begituan juga aku udah populer.”kataku lebih sombong, seketika aku merasa ada sorot mata tajam kearahku. Benar saja, Rea dan Yui sudah menatap kami berdua dengan ekspresi muak. “apa maksud tatapan kalian?”tanyaku pada kedua gadis itu, “jujur saja, kalau bukan karena kejadian belakangan ini, aku tidak akan mengenal siapa kalian.”sindir Rea dengan tanpa ekspresi. “tapi sekarang kalian sudah kenal kita kan”kataku dengan nada menggoda. “Yui, ayo kita jalan-jalan.”ajak Rea, “eiittss…mau kemana?kok pergi?”tanyaku cepat. “males ngeliat muka orang sengak.”katanya sangat tajam padaku. “gitu aja marah. Kan cuma bercanda.”kataku dengan ekspresi memelas. 

“oh ya, kau kapan mulai masuk sekolah?”Tanya miuji pada Rea. “besok”jawab Rea singkat dan membuat kaget kami semua. “HAH?serius?kamu baru sadar beberapa menit lalu dan besok  udah mau sekolah?”tanyaku padanya bertubi-tubi. “istirahatlah beberapa hari.”kata yui memberi nasehat. “aku sudah baikan.”katanya, lalu Rea berdiri dan mencoba berjalan seakan menunjukkan bahwa dia sudah benar-benar pulih. “aku tau kau super women. Tapi kau juga ga boleh keras kepala dengan kondisimu.”nesahat miuji bak dokter spesialis. Rea diam sejenak mencerna perkataan kami, “lebih baik begitu dari pada diam dirumah memikirkan hal yang tidak-tidak.”katanya dengan ekspresi lemah. Kami terdiam mendengar perkataannya, mencoba mengerti apa yang dia rasakan. “baiklah. Kalau begitu keputusanmu. Besok aku akan menjemputmu.”kata Yui dengan semangat. Rea pun tersenyum pada kami. walau kami telah mengalami hal yang benar-benar tak terduga, kami semua seolah memilih melupakan itu semua, menguburnya rapat-rapat dan tidak membahasnya pada orang lain.


#Rea#

Aku duduk di samping jendela dan melihat pemandangan diluar rumah. Melihat bulan penuh yang bersinar dengan terang, mengingatkanku padanya.

*flashback*
“Ayah yang kau kenal sudah mati sejak kakekmu memutuskan untuk tidak mewariskan hartanya kepadaku. orang tua itu, telah salah memilihmu dan menjadikanmu pemilik sah dari semua hartanya, akulah yang pantas memilikinya. Jadi jangan salahkan aku pada apa yang terjadi padamu selama ini. ”
~~~~
“kakekmu bukan meninggal karena penyakitnya namun akulah yang membuatnya sakit dan meninggal…”
*flashback end*

Aku mengepal erat tanganku. “kenapa kau bisa berubah seperti itu.”kataku kecewa dalam hati.

*Flashback*
“ibumu, dia belum meninggal. Hanya saja karena mengetahui semua yang aku lakukan, dia menjadi sedikit tidak waras.”
*flashback end*

“ibu..”kataku lirih.

Esok paginya, aku sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, saat membuka pintu gerbang rumah *baaa* Yui, Riu dan Miuji mencoba mengagetkanku namun tak berhasil, aku hanya menatap mereka tanpa ekspresi. “ekspresimu datar banget. Udah kayak TV dirumahku.”omel Riu “haha, aku sudah yakin akan jadi begini. Kayak ga tau dia aja.”ucap Miuji sambil tertawa pelan. “ya sudah. Ayo berangkat!”kata Yui dengan semangat 45 sambil mengandeng tangan Rea.

Dalam perjalanan kami berjalan beriringan, “oh ya, kalian jadi ikut ngurusin acara festival sekolah?”Tanya Yui pada kedua pria itu. “ya begitulah.”jawab Riu setengah ikhlas. “katanya ga tertarik.”ejek Rea. “kami diancam. Kalau ga ikut, mereka akan menghantui kami.”elak Miuji cepat. “memangnya ada acara apa aja difestival nanti?”Tanya Yui, “yang pasti ada pagelaran musik, games, warung makanan dan minuman, rumah hantu, dan masih banyak lainnya.”jelas Miuji. “kalian ikut saja jadi panitia. Biar lebih asyik. Ya gak?”kata Riu sambil menyenggol miuji. “ga! makasi!”jawab Rea cepat singkat padat dan jelas. “tapi kenapa ketos minta bantuan kalian sekarang?bukannya acaranya sudah dekat. Kalau tidak salah 3 hari lagi?”Tanya Yui bingung.

“dia cuma minta bantuan dana penyelenggaraan konser musik dan bintang tamunya.”jelas Miuji, “memangnya kalian bisa cari bintang tamu dalam waktu 3 hari?”Tanya yui penasaran. “kebetulan, kami kenal dengan grup band yang cukup terkenal.”sambung Riu, “siapa?”Tanya yui cepat. “aqua timez”jawab Riu dan Miuji serempak. “serius?bo’ong ya…”kata yui menggoda. “serius kok.”kata Riu, “suer”lanjut Miuji. “kereennnn >.<”kata yui histeris. Sementara mereka ngobrol mengenai festival itu, aku hanya diam mendengarkan mereka.


#Miuji#

Aku dan Riu melewati lorong sekolah, mencari sesosok makhluk yang hendak kami cari *lebay* dan akhirnya ketemu, “woi! Ini proposal pesananmu. Kira-kira besok, kita akan memberi kabar mengenai grup bandnya.”jelasku padanya. “woi?=.= hei, gini-gini, aku kakak kelasmu, tolong hargai!”katanya sedikit marah, “tapi karna kalian sudah banyak bantu, kali ini aku maafin.”katanya setengah ikhlas. Kring…kring..kring..terdengar hp Riu berbunyi,”halo…”kata Riu sembari mengangkat telepon. ”sekarang? ok! kita kesana sekarang.”lanjutnya dan langsung menutup telepon, “ayo!” ajaknya singkat padaku.

Kami pergi ke suatu studio musik, dimana futoshi(personil aqua timez) sedang menunggu. Setelah sampai, futoshi sedang duduk di sofa sambil meminum teh. “cepat sekali.”katanya sambil sedikit tersenyum,entah itu sindirian atau pujian. kami pun hanya membalas  dengan tertawa pelan. “oh ya kak, makasi sudah mau ikut partisipasi dalam festival sekolah kami.”kataku to the point. “ahhh~ ga masalah. Lagi pula kebetulan juga jadwal kami kosong.”katanya ramah. “Oh ya, permintaan kami bukan itu aja, bisa ga kalau…”kata Riu sambil berbisik-bisik. “oh, bisa diatur itu.”jawab futoshi dengan positif.

3hari kemudian

#Riu#

Hari ini perayaan festival sekolah. Aku dan miuji sudah berjaga-jaga mengawasi jalannya festival. Kami memperhatikan orang-orang yang datang dan diantara orang-orang itu aku
melihat Rea dan Yui sedang berjalan bersama menyusuri tenda makanan maupun minuman. Sejenak aku memperhatikan Rea, entah kenapa tiba-tiba jantungku berdetak lebih cepat dari pada biasanya. Memperhatikannya dengan seksama dan mengagumi kecantikannya saat tersenyum, kenapa aku baru menyadarinya ya? “woi, mereka udah datang tuh~”kataku pada miuji sambil menyenggolnya. “trus, gue mesti bilang wow gitu?!”katanya dengan tampang sok. “ayo.”suruhku sambil menarik tangannya menghampiri kedua gadis itu. “kalian mau kemana?” tanyaku pada kedua gadis itu “ke rumah hantu.”jawab yui semangat, “rumah hantu?”kataku dalam hati. Jujur saja, aku sedikit merasa tidak nyaman di tempat itu. “boleh kami ikut?”tanya Miuji cepat, “eh tunggu, bukannya kita punya tugas buat ngawasin festival.” kataku mencari alasan. “bilang aja takut.”kata Miuji mengejek. “mana mungkin! aku ga takut.”kataku berpura-pura, “kalau begitu, ayo~”perintah yui semangat 45. ASTAGA!

Saat sampai didepan pintu masuk rumah hantu, aku melihat penampilan rumah hantu itu dengan seksama.tentu lebih seram dari tempat yui disekap saat itu, walau matahari masih bersinar terang, di dalam sana sangatlah gelap. Tiba-tiba terdengar suara Rea di dekat telingaku, “kalau kau mau berubah pikiran. Sekarang waktunya.”tawarnya seperti mengejek, “aku akan masuk.”kataku dengan ekspresi memaksakan. Takkan ku biarkan harga diriku diinjak-injak dihadapan perempuan! Yah~ itu hanya suatu kata-kata yang memberiku semangat untuk melaluinya, namun itu sama sekali tak berhasil. Dengan suasana dingin dan gelap walau ada 1-2 lilin di hampir setiap tikungan, tetap saja aku merasakan hal yang tidak enak. Apalagi ditambah dengan suara-suara aneh yang selalu terdengar. Tanpa sadar aku tengah memegang tangan Rea dengan erat, lalu ia berkata “kau takut?”tanyanya menyindir. “eeng..gak”kataku terbata-bata tidak bisa menyembunyikan lagi ketakutanku, lalu aku mulai melepas genggamanku  dari tanga Rea secara perlahan-lahan. Sial ini semua gara-gara miuji, awas saja suatu saat akan ku balas dia!

“hihihihi~”terdengar suara setan menakuti dari belakang sehingga membuatku kembali  memegang tangan Rea dengan erat.“mereka itu hanya manusia biasa yang memakai kostum hantu. Kenapa kau harus takut?” tanyanya heran. Aku masih diam dan tak mau memandang sisi kanan, kiri apalagi belakang. “aku hanya tak menyukai mereka.”kataku memberi alasan aneh. “gimana kalau,kita tonjok mereka sampai pingsan?jadi,kamu ga harus berhadapan dengan mereka.”jelasnya “ga bisa, kasian anak orang. Kalo gagar otak gimana?”kataku menolak. Selama perjalanan kami hanya mengobrol hal-hal yang aneh dan tak masuk akal, sehingga setiap hantu hendak menakuti kami, aku sengaja mengalihkan pandanganku ke Rea. namun saat terakhir kali, tak terduga hantu tersebut muncul dari atas dan tepat dihadapanku hingga membuatku menjerit dan refleks menonjok hantu itu hingga terjatuh. akupun kabur dengan menarik tangan Rea.

Saat sampai di depan pintu keluar rumah hantu, aku melihat Miuji dan Yui sedang celingak-celinguk, aku rasa mereka sedang menunggu kami. langsung saja aku menarik tangan Rea dan menghampiri mereka “kau pasti ketakutan?”tuduh Miuji tiba-tiba saat kami baru saja sampai dihadapan mereka, “kenapa dia bisa tau?=.=”tanyaku dalam hati. “saking ketakutan, ia nonjok muka salah satu hantu hingga jatuh.”jawab Rea seketika membuatku kaget.”hancur sudah harga diriku”kataku dalam hati lagi dengan memasang wajah cemberut. “hahahaha…. sudah kuduga.”kata Miuji sambil tertawa disusul dengan Yui yang tertawa pelan.

“ternyata kalian disini. Tuh ada yang nyariin~”kata ketos padaku sambil menunjuk sekelompok orang dibelakangnya. “AQUA TIMEZ  (>.<)” kata Yui histeris hingga mengagetkan kami, ternyata ia sadar kami memandangnya dengan tatapan aneh dan ia kembali bersikap seperti biasa. “kapan kalian datang?”Tanya miuji pada futoshi, “baru saja”katanya sambil tersenyum. “kenalkan, dia Rea dan dia Yui.”kataku memperkenalkan Rea dan Yui pada anggota aqua timez. “salam kenal”kata anggota aqua timez serempak sambil sedikit membungkukkan badan. “salam kenal juga.”kata Yui dan Rea dengan membungkukkan badan juga. Futoshi tiba-tiba menghampiriku dan berbisik ditelingaku, “jadi, dia orangnya?”katanya padaku. “hemm”kataku dengan anggukan kepala. “kalian lanjutkan saja senang-senangnya. Jangan lupa nonton konser mereka ya“kataku pada Rea dan Yui. “kalau begitu ayo kita ke ruangan kalian.”kata miuji memimpin jalan. “sampai jumpa”kata kami serempak melambaikan tangan pada Rea dan Yui.

Sesampainya di ruangan yang dituju, aku, miuji beserta anggota aqua timez berbincang-bincang mengenai pertunjukkan nanti. “dia wanita yang manis.”kata futoshi “namun sedikit pendiam”sambung mayuko. “bukan sedikit tapi sangat pendiam”lanjut miuji. “kau menyukai gadis itu?”Tanya futoshi padaku tiba-tiba hingga membuatku gugup. “ah?ha..ha..ten..tentu tidak. Mana mungkin aku bisa menyukai gadis itu.”jawabku gugup. “sikapmu sudah menunjukkan kamu menyukai gadis itu.”kata daisuke dengan tegas. “sudah ku bilang tidak!”kataku sedikit keras. “iya, tidak!”kata mereka serempak membuat aku makin kesal.

“aku juga heran?kenapa kau bisa punya ide seperti itu?”Tanya miuji seperti detective. “sudah lama ia tidak merasakan kesenangan yang sesungguhnya. Sebagai teman yang baik, aku ingin memberi hadiah padanya.”jelasku dengan lebih tenang. Mereka tersenyum padaku seolah mengerti maksudku. “ok! Kami mengerti.”kata futoshi semangat.

Puncak acara tiba, banyak sekali penonton yag menyaksikan konser music. Aku celingak-celinguk mencari Yui dan Rea. “dimana mereka?”tanyaku dalam hati, karena tak menemukannya. alhasil aku berkelilingi menyusuri lapangan untuk mencari mereka, dan hyak setalah beberapa menit aku berkeliling-keliling seperti satpam jaga malam, akhirnya aku menemukan mereka sedang makan mie ramen. “aku kira kalian tidak akan datang.”kataku pada mereka setelah menghampiri mereka. “oh, Riu. Kenapa kau disini?”Tanya yui kaget melihatku datang. “hanya mengawasi, dan ga sengaja ketemu kalian.”kataku berbohong. “oh, ya sudah pergi sana. Lakukan tugasmu dengan baik”kata Rea judes mengusirku. “kalau ga mau?”tanyaku menantang. “terserah”katanya singkat buat aku kesal. “ya sudah, aku Cuma mau ngasi tau 5 menit lagi acara dimulai. Sampai jumpa”kataku pada mereka dan segera aku pergi meninggalkan mereka.

#Rea#

Acara puncak festival ke-50 SMA Sakura dimulai dengan diawali dengan letusan 2 kembang api dan sorot lampu yang menderang. Aku  memilih untuk duduk agak jauh disamping depan panggung, karena jujur saja aku merasa risih dengan banyak orang seperti ini dan terpaksa Yui mengikutiku padahal aku tau dia sangat suka dengan aqua timez. Aku memperhatikan Riu dan Miuji berada tepat di samping panggung memberi arahan. saat  Aqu timez tampil kedepan panggung terdengar sambutan yang sangat meriah oleh penonton termasuk Yui. mereka mulai membawakan lagu pembuka mereka  “judulnya  lagunya ‘Wakare No Uta’ “kata yui tiba-tiba tanpa pernah aku bertanya padanya. semua penonton bersorak seiring irama musik. Dan aku mulai terbawa dengan suasana dan lagu yang asyik.

Saat lagu pembuka selesai, vocalis utama berkata “terima kasih pada seluruh siswa SMA sakura yang sudah mengundang kami. Selanjutnya kami akan menyanyikan lagu yang berjudul “Ehagaki No Haru” seseorang yang special sudah merequestkan lagu ini pada teman dekatnya yang special juga baginya. Namun sebelum mulai aku akan memanggil orang special itu dahulu. Tiba-tiba sorot lampu mengarah ke tempat dudukku, sehigga membuat semua tatapan orang beralih padaku dan membuatku bingung. “Rea, majulah. Kau adalah orang special bagi orang yang merequest lagu ini. Mari kita bernyanyi bersama”jelasnya hingga membuat semua orang bersorak padaku. “majulah~”suruh Yui menarik tanganku untuk bangun dan mendorongku untuk maju ke depan panggung.

Perlahan-lahan aku berjalan ke depan panggung. Sampai di sana aku hanya berdiri tanpa tau harus melakukan apa-apa, langsung saja alunan lagu ehagaki no haru yang merdu beralun di penjuru lapangan.  Sang vocalist bernyanyi dengan sesekali menatapku dengan senyuman, aku membalasnya dengan senyuman tipis dan memperhatikan semua penonton, Riu dan Miuji yang berada cukup jauh disampingku. Aku melihat Riu tersenyum dan memberikan kedua jempolnya padaku. Aku mencoba berpikir apa maksudnya dan akhirnya berkesimpulan bahwa orang yang merequest lagu ini untukku adalah dia. Aku tersenyum lebar, senyum yang jarang aku perlihatkan pada orang lain.

Hari ini terasa hari yang sangat menyenangkan, aku bahkan sudah lupa kapan terakhir aku tertawa. Namun saat ini aku tertawa karena teman-temanku dan karena sekarang aku sudah menemukan keluarga baruku. Aku menggoyang-goyangkan kepalaku pelan menikmati irama music, mengenang kejadian-kejadian yang kami alami. Kejadian lucu, aneh dan menakjubkan. Sesekali aku memperhatikan kedepan kearah penonton namun sesuatu membuatku terdiam. Samar-samar aku melihat sesosok wanita paruh baya di himpitan para penonton. Sesekali pandangan kita saling bertemu dan akhirnya aku mengenali wanita itu. “IBU” kataku dalam hati, aku mematung tak percaya aku memejamkan mataku sebentar dan membukanya kembali aku melihat wanita itu tersenyum tipis dan pergi di antara kerumunan orang.

lagu sudah berhenti dan segera aku turun menyusul wanita itu. dengan cepat aku berlari  dan mencoba mengejarnya hingga keluar lapangan. “ibu..ibu..”kataku lirih pelan, entah kenapa tiba-tiba suaraku sulit untuk dikeluarkan. Sesampainya di depan pintu gerbang sekolah aku hanya melihat bayangan wanita keluar, aku berusaha mengejarnya dengan sekuat tenaga dan kali ini aku berteriak sekencang-kencangnya “IIIIBBBUUUUUU”teriakku memanggilnya. Namun aku kehilangan jejaknya. Ia sudah menghilang, aku mencari kearah kanan dan kiri namun tak ada sosok yang ku cari. aku terdiam mangambil napas. Aku terengah-engah dan menahan rasa sakit di dada dan tanpa ku sadari air mata keluar dari mata kiriku.

~to be continue~




Tidak ada komentar:

Posting Komentar