Label

Sabtu, 29 September 2012

I'm Not Alone #Episode 8#

#Rea#

Sesampainya di depan pintu gerbang sekolah aku hanya melihat bayangan wanita keluar, aku berusaha mengejarnya dengan sekuat tenaga dan kali ini aku berteriak sekencang-kencangnya “IIIIBBBUUUUUU”teriakku memanggilnya. Namun aku kehilangan jejaknya. Ia sudah menghilang, aku mencari kearah kanan dan kiri namun tak ada sosok yang ku cari. aku terdiam mangambil napas. Aku terengah-engah dan menahan rasa sakit di dada dan tanpa ku sadari air mata keluar dari mata kiriku.

Air mataku terus mengalir tanpa henti dari mata kanan maupun kiri. Aku tak bisa berteriak, aku hanya mengepal tanganku dengan kuat dan menangis. “kenapa kau lari dariku? Ibu…”kataku dalam hati. Dada ini terasa sesak, aku memegang dada kiriku, jantungku terasa terlilit oleh rantai,sangat sesak. Tiba-tiba seseorang datang kehadapanku dan segera memelukku dan aku tau dia adalah Riu. “menangislah semaumu. Berteriaklah jika itu membuat mu lebih baik.”katanya lemah. Setelah mendengar itu, aku tak bisa menahannya lagi, aku teriak sekencang-kencang terisak di pelukan Riu.

Setelah aku sedikit tenang, Riu mulai melepaskan pelukannya dan aku masih terdiam mematung. “ayo pulang, aku akan mengantarmu.”katanya mengajak. Aku hanya bisa diam dan mematung, ia memegang tanganku dan beranjak pergi. “kau antar Yui.”katanya pada seseorang, tanpa melihatpun aku tahu bahwa orang yang dia ajak bicara adalah miuji, ternyata dari tadi mereka ada disana. Walau aku tahu itu, aku tak bisa mengalihkan pandanganku pada mereka, karena aku terus berfikir tentang ibu.

Di perjalanan, Riu berjalan disampingku masih memegang tanganku. “apa dia ibumu?”Tanya Riu padaku. Aku hanya menjawabnya dengan mengangguk pelan, “aku rasa, dia mencarimu. Kalo benar begitu, suatu saat dia pasti mencarimu lagi. Tenanglah~”katanya menghiburku.  Aku memikirkan perkataannya, cukup masuk akal “tapi kenapa tadi dia harus lari?”tanyaku dalam hati. Saat aku sibuk dengan pikiranku, aku terkejut saat suatu benda terpasang ditelingaku. Riu memasangkan sebelah headset di telinga kananku dan ia memakai sebelahnya lagi. “saat seperti ini, music adalah obat yang ampuh.”katanya tersenyum. Ia langsung memutar lagu aqua timez ‘ehagaki no haru’.

“aku, miuji dan yui akan ada disampingmu. Mungkin suatu kejadian yang sangat besar telah menimpamu sehingga membuatmu kehilangan senyuman. Namun kini, kami ada disampingmu untuk mengembalikan senyuman itu. tersenyumlah bersama kami.”katanya panjang lebar. Entah kenapa kata-katanya tadi membuat hatiku lebih tenang. Aku memandang dengan seksama, terlihat senyuman tipis terpasang diwajahnya dan akhirnya ia menyadari aku memperhatikannya sedari tadi. “oh?kenapa kau menatapku seperti itu? ahh~ kau pasti terpesona dengan ketampananku ya?”tanyanya dengan percaya diri yang kuat. “kau memang terlihat manis saat tersenyum.”jawabku tanpaku sadari kata-kata itu terlontar di bibirku, sehingga membuatnya menjadi salah tingkah. Tangan kami yang entah dari kapan bergandengan tiba-tiba terlepas. Ia tersipu malu karena perkataanku membuatku tersenyum tipis melihatnya.

Sesampainya di depan rumah, riu melepaskan headset yang terpasang di telingaku. “masukklah. Cepat mandi dan istirahatlah. Kalau begini uban akan memenuhi kepalamu.”katanya sedikit bercanda. Aku sedikit tertawa dengan candaannya barusan, “oh?kau tertawa?aku rasa aku cocok menjadi pelawak.”katanya memuji diri sendiri. “terimakasi”kataku singkat, sejenak aku menatapnya lekat lalu segera masuk ke dalam rumah. “sama-sama Rea”katanya teriak membuatku tersenyum.


#Yui#

Aku memandang Rea dan Riu yang perlahan-lahan mulai hilang dari hadapanku. Entah kenapa aku merasakan ada yang janggal didiriku. “perasaan apa ini?apa aku cemburu pada Rea?aahh~ tidak mungkin.”kataku dalam hati sambil menggeleng-geleng cukup keras. “kau kenapa?”Tanya miuji memandangku bingung. “ah~ tidak. Ayo pulang.”jawabku cepat. “hidup gadis itu sepertinya sangat rumit.” Aku bengong dan tak mendengar apa yang miuji katakan, sampai-sampai miuji menyenggolku pelan “woi, kau kenapa sih? Aneh =.=.”katanya, “ga kenapa?kau ini mau tau aja ” kataku sambil menjulurkan lidah, terlihat muka bingung sekaligus kesal di wajahnya, buru-buru aku mengalihkan pembicaraan “Kita sudah sampai, kau pulang lah.”jelasku pada miuji. “apa kau mengusirku?”Tanya miuji padaku dengan tampang sewot. “emang kamu ga pulang?”tanyaku bingung. “YA!AKU AKAN PULANG SEKARANG”katanya dengan keras dan menekan nada setiap kata, membuatku sangat bingung dengan tingkahnya. Lagsung saja ia pergi dengan cepat dan aku masuk ke dalam rumah.

“ibu…ibu…”panggilku dengan nada keras, namun tak ada sautan dari ibu, aku mencarinya di kamar namun aku tak menemukannya. “ibu dimana?”tanyaku dalam hati, segera aku mecari bibi lii, dia adalah pembantu yang telah bekerja sejak aku masih kecil, sehingga aku sudah menganggapnya sebagai ibuku yang kedua. Akhirnya aku menemukannya di dapur sedang memasak. “bi, apa bibi melihat ibu?”tanyaku, “baru saja, nyonya pergi non.”jawabnya, “kemana?”Tanyaku penasaran. “ga tau juga tuh non?katanya ada seseorang yang harus ditemuinya.”jelasnya kemudian. “dengan siapa?”tanyaku dalam hati masih penasaran.


#Miuji#

Aku berbaring di kasurku dengan tatapan hampa, tiba-tiba aku kepikiran sesuatu

*flashback*
Kyaaa~terdengar teriakan yang suaranya aku kenal, “yui”kataku dalam hati. Aku mencarinya dalam kegelapan dan akhirnya aku dapat menemukannya dan langsung saja aku memegang tangannya. “kenapa kau sendiri?mana temanmu?”Tanyaku pada gadis itu. “saat berimpitan masuk ke sini, aku terpisah dengan Rea.”katanya sedih. “trus kenapa kau sendiri juga?”Tanyanya berbalik padaku. “Riu sengaja aku tinggal.”kataku santai. “apa?”tanyanya kaget. “ya sudahlah, ayo kita jalan.”kataku sambil memegang tangannya.

Suasana rumah hantu itu lumayan menyeramkan dan tentunya itu membuat yui ketakutan. Ia berjalan sangat dekat denganku, ia memegang tanganku seolah takut terpisah. “hahaha”aku tertawa kecil. “kenapa kau tertawa?”Tanya yui bingung. “ga kenapa! Mau tau aja~”kataku mengejek, membuat dia sedikit kesal dan melepaskan genggaman tangannya dari tanganku. Setelah beberapa menit kami berkeliling rumah hantu, sampai juga kami di pintu keluar. Saat itu wajah sangat lega dan gembira sangat terpampang jelas di wajah yui, ia terlihat sangat lucu. “ekspresimu seperti menang lotre.”godaku padanya, membuatnya sedikit malu.

*flashback end*

“aiisshhh~ kenapa aku jadi mikirin itu. lebih baik tidur”kataku kemudian.


#Riu#

Walau hari ini sekolah, tentu saja pelajaran tidak berlangsung secara efektif karena kemarin sekolahku baru saja selesai melaksanakan festival yang cukup besar. Langsung saja terlintas dipikiranku untuk mengajak teman-temanku untuk bolos *jangan ikuti sikap riu ini teman…(=.=)b *segera aku mingirim sms ke Miuji, Rea dan Yui yang bertulis ‘datanglah ke  atap sekolah sekarang’. Setelah beberapa menit aku tunggu kedatangan mereka, yang pertama sampai adalah yui.

“oh, kau cepat sekali.”kataku padanya, “kebetulan aku berada ga jauh dari sini.”jelasnya lalu berjalan dan berhenti disampingku. “ada apa?”tanyanya kemudian. “kalo semua sudah kumpul baru aku beri tau.”kataku sengaja membuatnya penasaran.”ohh~”jawabnya singkat. Beberapa detik suasana terasa hening. Namun yui memecah keheningan itu,”kau menyukai Rea?”tanyanya tiba-tiba membuatku sedikit salting. “apa?ah, itu ten..tentu saja tidak.”kataku sedikit terbata. Aku hanya melihat ekspresinya yang tidak percaya. “aku juga tidak tau.”kataku pasrah kemudian. “kenapa kau bertanya seperti itu?”kataku berbalik bertanya. “ga napa. Hanya ingin tau.”jawabnya.

Terdengar suara pintu terbuka, “maaf lama.”kata miuji kemudian. “oh, baru kalian berdua?gadis itu mana?”tanyanya kemudian. “namanya Rea!”kataku sedikit jengkel pada temanku satu ini. “memangnya ada apa nyuruh kita kesini?”Tanya miuji penasaran. “nanti kalau rea sudah datang baru aku beri tau. Nah tu orangnya udah datang.”kataku cepat. “kalian merasa bosan ga disekolah?”tanyaku pada mereka. “lumayan”kata miuji lalu yui menjawabnya dengan mengangguk saja, “biasa aja”jawab rea. Nah gadis ini ni, ga ada ekspresi sama sekali, semua hal di bilang biasa aja =.=

“gimana kalau kita pergi ke taman bermain?”tawarku pada mereka. “ceritanya mau bolos nih?”Tanya miuji nyindir. “yo’a”jawabku dengan senyuman tipis. “lagi pula peraturan dibuat untuk dilanggar.”lanjutku. aku melihat kedua gadis itu geleng-geleng kepala namun tidak bisa menolak tawaranku. setelah semua sepakat, kami pergi ke parkiran sekolah, “kau bersamaku”kata miuji pada yui. “dan kau bersamaku” kataku pada Rea. Mereka sih ga ada pilihan selain bilang iya. Hahaha…

Setelah memberi keterangan palsu kepada satpam sekolah, kami langsung cuss ke TKP. Sesampainya di taman bermain. Kami memulai dengan bermain kora-kora. Teriakan-teriakan keras terlontar dari semua pemain. Setelah permainan selesai, aku melihat rea terus menarik napas panjang. “kau baik-baik saja?”tanyaku padanya. “jangan bilang kau tidak pernah main beginian?”Tanya miuji sambil menunjuk permainan kora-kora. “ini pertama kalinya.”katanya “tapi, aku suka.”lanjutnya. membuat kami tersenyum.

Kami mencoba semua permainan yang ada, dan suatu saat Miuji  memberi tantangan pada kami untuk masuk ke rumah hantu, langsung saja aku menolaknya mentah-mentah, aku ga mau harga diriku jatuh untuk kedua kalinya. Rea menolaknya dengan alasan, ia ingin istirahat dahulu. Otomatis yui juga menolaknya. Karena semua menolak, miuji sedikit jengkel. “kau takut ya?”ejek miuji pada yui. Kenapa yui?kenapa bukan aku?mungkin itu karena miuji udah bosan mengejekku…=.=

“siapa bilang aku takut?”elak yui. “alllahhh~ kemarin juga kamu teriak ketakutan”ejeknya lagi dengan lebih keras. “ishh.. ayo masuk. Akan ku buktikan aku ga takut!”kata yui sedikit jengkel. Jadilah, mereka berdua masuk kedalam rumah menyebalkan itu. “ayo kita cari tepat makan, aku laper.”kataku padanya. Belum gadis itu sempat untuk bilang ‘iya’ aku udah menarik tangannya duluan. Setelah sampai di tempat yang dituju “mau pesan apa?”tanyaku padanya. “apa aja boleh.”katanya singkat. Langsung saja aku memesan makanan dan minuman, setelah selesai aku duduk kembali di hadapan gadis itu.

Beberapa menit, kami hanya diam tanpa saling bicara. Akhirnya aku gerah juga, “masuk ke rumah hantu Cuma alibi miuji buat PDKT sama yui.”kataku memecah keheningan. “miuji suka sama yui??”tanyanya merespon perkataanku. “aku rasa begitu.”jawabku singkat. Dan lagi-lagi suasana kembali hening. Gadis ini terlalu pendiam, bukan bahkan lebih! dia itu adalah patung hidup! Dan anehnya aku suka dengan patung hidup?! =.=




#Miuji#

Saat ini kami sudah masuk ke rumah hantu, di dalam kegelapan yui berjalan di sampingku, ia berjalan dengan PDnya membuktikan kalau dia ga takut. Aku ingin tau seberapa besar tekadnya hingga dapat mengalahkan rasa takutnya. “kalau kau takut, bilang aja. Ga usah nahan-nahan gitu.”kataku padanya. Dia hanya diam ga menjawab pertanyaanku. Entah kenapa ada yang aneh, aku mencoba mencari sosok gadis itu, namun aku tak menemukannya. “yui, kau dimana?hei…”teriakku tidak terlalu keras. Beberapa detik tak merespon membuatku sedikit panik, jangan-jangan dia pingsan karena ga kuat tahan takut.”yui!”teriakku lebih keras.

“duaaarr”terdengar suara dari belakang dan terasa sepasang tangan memegang pundakku, hingga membuatku terkejut. “hahahaha. Kau takut ya?”kata yui tertawa. Ternyata dia menghilang untuk bersembunyi, dasar jail. “hei…. Jangan buat aku khawatir, aku kira kamu pingsan tau!”kataku sedikit membentak marah. Jujur aku benar-benar khawatir. “kenapa?akukan Cuma bercanda.”jawabnya merasa bersalah. “ayo!”kataku sambil menarik tangannya pergi.

Sampainya diluar, aku bisa melihat wajahnya dengan lebih jelas, dan ia masih memasang wajah bersalah. “jangan lakukan itu lagi. Dan aku akui kamu bukan penakut seperti Riu.”kataku pelan. “aku tahu. Tapi kenapa kau tiba-tiba marah seperti itu, bukankah itu terlalu berlebihan?”tanyanya, dan aku tak bisa menjawab pertanyaannya. “oh, Rea dan Riu kemana?”tanyanya setelah tidak melihat sosok mereka sedari tadi. “entahlah.”kataku benar-benar tidak tau.

Saat kami berjalan-jalan, terlihat ekspresi kecewa di wajahnya. “ada apa dengan ekspresimu itu?kau memikirkan aku atau Riu dan gadis itu?tanyaku padanya. “ge’er!”jawabnya singkat, memberi tau bahwa yang ia pikirkan bukan aku tapi Riu dan Rea. “apa kau tidak suka kalau mereka berduaan? Riu itu menyukai Rea, jadi wajar saja kalau mereka berduaan.”jelasku padanya. yui menarik nafas panjang “jadi Riu benar-benar menyukai Rea.”katanya lemah. “tunggu, jangan bilang kau menyukai Riu?”tanyaku berharap ia tak menyukai riu, namun ternyata aku salah “aku rasa aku pernah merasakan itu.”jawabnya membuat aku sedikit kecewa. “tapi, kalau memang Riu menyukai Rea. Aku akan mencoba untuk melupakannya.”lanjutnya.

“apa kau kecewa?”tanyaku kemudian. “yahh~ sedikit. Tapi aku bersyukur aku mengetahuinya saat perasaan ini belum terlalu dalam”jelasnya dengan senyuman sedih. “aku juga kecewa.”kataku kemudian. “kecewa kenapa?” tanyanya bingung. “kecewa karena orang yang kusukai sudah menyukai orang lain.”jawabku. “kalau begitu. Kau harus melupakannya.”katanya memberi nasihat. “lalu, bagaimana kalau orang yang aku suka akan mencoba melupakan orang yang ia sukai?”Tanyaku kemudian. Dia diam sejenak memikirkan perkataanku, lalu ia memasang muka aneh padaku.

“kenapa?”tanyaku bingung. “entah kenapa aku merasa cerita kita saling terkait (=,=) siapa orang yang kau sukai?”tanyanya kemudian. “kau!”jawabku singkat hingga membuatnya terkejut, hingga mengentikan langkahnya, otomatis aku ikut berhenti. “haha, kau bercanda ya?=..=” katanya tak percaya. “aku serius” jawabku kemudian.  Dia menarik nafas kemudian melanjutkan jalannya. “kenapa?kau masih tidak percaya?”kataku kemudian. “aku percaya”jawabnya. “trus kenapa kau diam?”tanyaku bingung. “trus aku mesti gimana?aku mesti guling-guling trus teriak ‘woii…miuji suka padaku lhoo’ gitu?”katanya sewot. “ya gak gitu juga. Maksudku kau suka padaku juga atau tidak?”tanyaku to the point

“selama ini, aku menganggapmu sebagai teman. Dan aku baru tau hari ini, kalau kau menyukaiku. Aku akan memikirkannya. Jadi biar waktu saja yang menjawabnya.”jelasnya kemudian. “emang waktu itu siapa?kenapa dia berhak menjawab pertanyaanku?yang aku Tanya kan kamu bukan waktu?”tanyaku bego. “aiishhh~ begonya ga ketulungan deh. Maksudku kita jalani saja dulu. Seiring waktu, kita akan tau jawabannya. Ngerti??”jelasnya dengan jengkel. “iya..iya… aku ngerti, ga usah marah-marah gitu.”jawabku dengan cemberut.

Hyakk, kami berpapasan dengan Riu dan Rea. “kalian dari mana? Abis mesum ya?”godaku pada mereka. Langsung saja, terasa tangan mendarat dikepalaku dengan keras dan sebuah kaki yang berasal dari sebelahku mendarat tepat dikaki kiriku. “awww~ sakit! Kalian kompak banget mukul dan nginjeknya.”kataku kesakitan pada Riu dan Yui. Dan gadis dingin itu memasang ekspresi merendahkanku. Sial~

“kita abis makan-makan.”jawab gadis itu. “jahatnya, makan ga ngajak-ngajak”kataku ngambek. “kami beli kalian makanan juga.”kata Riu memberi makanan padan Yui. Kami duduk-duduk di kursi tepat di bawah pohon yang cukup rindang. Selagi aku dan yui makan burger yang dibelikan, gadis dingin itu dan Riu menikmati minuman mereka sambil mendengar music bersama. “kalian makin dekat aja.”kataku berniat menggoda mereka. “kenapa?iri?”jawab Riu dengan sinis. Setelah selesai makan dan minum. Kamipun bersiap-siap untuk pulang. “antar yui sampai selamat.”kata gadis itu padaku. “aku tahu. Yui ayo naik.”suruhku, “sampai jumpa Rea…”salam yui padanya. “dan kau Riu jaga Rea, ok!”lanjutnya memberi perintah pada Riu, “sipp~”jawab Riu. Kamipun pergi meninggalkan mereka.


#Rea#

“ayo pulang.”ajakku pada Riu, “rea”kata Riu memanggilku. “ada apa?”tanyaku. dia diam sejenak kemudian menarik dan menghembuskan nafas cukup panjang. “selama ini kau melihatku sebagai apa?tanyanya membuatku bingung. “hemm…kau seperti teman, seperti saudara dekat, seperti kakak.”jawabku jujur. “hanya itu?”tanyanya terlihat kecewa. “kenapa?”kataku berbalik bertanya. “aku ingin lebih dari seorang kakak. Aku ingin menjadi teman hidupmu.”katanya kemudian. “teman hidup?”tanyaku makin bingung. “aku menyukaimu. Kau bisa memikirkannya terlebih dahulu. Setelah kau tau jawabannya, baru kau bisa memberitahuku.”katanya hingga membuatku kaget.

Selama perjalanan aku terus memikirkan perkataanya barusan, ini pertama kalinya seorang pria mengatakan perasaannya padaku. “Rea”panggilnya. “apa?”jawabku. “kau diam seperti itu, tidak memikirkan perkataanku kan?”tanyanya. “iya”jawabku singkat. “aku ga mau, kalau kau menjadi gila karena memikirkannya terus.”katanya bercanda. “aku ga akan gila hanya karena ini.”jawabku kemudian.

Sesampainya di depan rumahku, aku turun dari motor dan memberi helm miliknya. “terimakasi untuk hari ini.”kataku padanya. “hanya untuk hari ini?”tanyanya tak terima. “untuk hari ini, kemarin, kemarinnya lagi dan kemarin kemarinnya lagi.”jawabku sedikit bercanda. “hahaha…aku tau. Sama-sama.”jawabnya sambil mengacak-acak rambutku. “aku pergi. Sampai jumpa”katanya kemudian pergi dari hadapanku.

Sesaat aku melihatnya pergi hingga sama sekali tak melihat sosoknya. Aku membuka gerbang rumah dan menutup pintu gerbang. Saat hendak masuk ke dalam rumah, terdengar suara perempuan dari belakangku “Rea”katanya, langsung saja aku mencari sumber suara. Betapa terkejutnya aku, aku melihat ibuku berdiri diluar pagar sedang menatap dan tersenyum padaku. Aku kaget dan terdiam sejenak, namun aku melangkah pelan dan makin lama makin cepat. Aku membuka pintu gerbang dan melihat ibuku masih berdiri di sana, segera aku memeluknya dengan erat. Tak membiarkannya pergi untuk kedua kalinya. “ibuu…”

~to be continue~

Rabu, 26 September 2012

T-ara - Day by Day Lyric


Nae pumeun neo ege pinancheo
Dareun sarame naneun beoryeojyeo
Sarang geu kkeuteun kkaman teoneol sok
Bo iji anhneun giri naneun neomu duryeo wo


Taeyangi naeri jjweneun bulkeun samak cheoreom
Mok malla ulgo itneun saram cheoreom
Kiss me my baby, ibami gagi jeone
Naege eo seo bballi Day by Day


Ni pumi geuriwojyeo
Neomu sarang haetna bwa
Ibami jina gamyeon
Nunmul dwe eo tok! tok! tok!


Jeo eunbit dari jimyeon sara jilkka
Ajik nama, itneun ni hyanggi
Kkum gatdeon chueok deuldo heuteo jilkka
Bitmul cheoreom meolli tok! tok! tok!


Kiss me baby, I’ll must be stay here Day by Day
Sarang handago soksak yeojwo

Kiss me baby, Just you can take me Day by Day

Nae nunmuri mareugi jeone

 
(Dururururu ruru duru du)
Baram cheoreom modu sarajyeo beorin neo

(Dururururu ruru duru du)
Haru haru neol geurimyeo Day by Day

 
Seuchi neun chueok deuri geuri un bam
Deullyeo oneun neoye moksori
Yeongwoneul yaksok haetdeon sumanheun bam

Nunmul dwe eo tok! tok! tok!


Kiss me baby, I’ll must be stay here Day by Day
Sarang handago soksak yeojwo

Kiss me baby, Just you can take me Day by Day

Nae nunmuri mareugi jeone

 
(Dururururu ruru duru du)
Baram cheoreom modu sarajyeo beorin neo

(Dururururu ruru duru du)
Haru haru neol geurimyeo Day by Day

 
Tteona ganeun ni moseub
Ni saenggake tto nunmuri heulleo
Dora ondago malhaejwo

Uri sarang yeongwonha dorok


Neon nareul dugo garajeo
Meolli meolli gil ttara sarajyeo
Michin sarang kkeut aseul han nang tteoreoji
Jilgin sarange gamyeom dwae gyesok tteoleotji


Seulpeun shireul eulpeo daeneun nae ibsuri
Neoye kkaman nun dong ja e gieok dweri
Kiss me my baby, ibami gagi jeone
Naege eoseo bballi Day by Day


Kiss me baby, I’ll must be stay here Day by Day
Seulpeu jiman neoreul ji ullae

Kiss me baby, Just you can take me Day by Day

Nae nunmuri maeureugi jeone

 
Kiss me baby, Take me Day by Day

sumber:http://kpoplyricscc.wordpress.com/2012/07/09/t-ara-day-by-day/

T-ara - Roly Poly Lyric



[Qri]
Eodi kkaji watna, tto eodi sum eotna
Mame deureo watna, nanananana
I like you!

[Hyomin]
Eodiseo osheot nayo
Jakku nuni ganeyo
Geudae nun bichi
(Hwayoung: Naneun cham mame deuneyo)

[Boram]
Yeopeuro gago ship jiman
Yonggi ga anhnaseo
Gaseumi tteollyeo wa
(Hwayoung: Naneun cham mangseori neyo)

[Jiyeon]
Molla, eotteokhae nan, molla
Michi gesseo, neol noh chigi shilheo
Neoegero,
[Eunjung]
Jeomjeom, daga gallae,
Jeomjeomnae apeseo tteonal su eobtge

[Soyeon]
(ALL: Roly Poly Roly Roly Poly)
Nan mireo naedo nan?
Dashi negero daga ga seo

[Soyeon]
(ALL: Roly Poly Roly Roly Poly)
Naman bo il kkeoya
Neo ege nareul boyeo jul kkeoya

[Qri]
Shigye neun wae bona yo
Uri man nam buteo
Jjuk meomchwo itneunde
(Hwayoung: Naneun cham mame deuneyo)

[Boram]
Na oneul isang hane yo
Jakku tteolli ne yo
Geudaereul bogoseo
(Hwayoung: Naneun cham mangseori neyo)

[Jiyeon]
Molla, buranhae nan, molla
Michigesseo, eodiro galkka bwa
Hangeoreum deo
[Eunjung]
Jeomjeom, daga gallae,
JeomjeomNae nuneseo, tteonal su eobtge

[Hyomin]
(ALL: Roly Poly Roly Roly Poly)
Nan mireo naedo nan
Dashi negero daga ga seo

[Soyeon]
(ALL: Roly Poly Roly Roly Poly)
Naman bo il kkeoya
Neo ege nareul boyeo jul kkeoya

(ALL: Oh Oh Oh Oh)
[Hwayoung]
I like like this, I like like that
I like this, like that, Yeah

[Eunjung]
(ALL: Roly Poly Roly Roly Poly)
Nan mireo naedo nan
Dashi negero daga ga seo

[Soyeon]
(ALL: Roly Poly Roly Roly Poly)
Naman bo il kkeoya
Neo ege nareul boyeo jul kkeoya

[Hyomin]
(ALL: Ah Ah Ah Ah Tonight)
Shigani dwen geoya
Naegero olgeoya, Oh Tonight

[Soyeon]
(ALL: Ah Ah Ah Ah Tonight)
Neol gidaril geoya
Neodo nal noh chigi shilheul geoya

T-ara - Cry Cry Lyric

[Qri] Hey,T-ARA..
[Jiyeon] Saebbalgan jangmicheoroem gashigateun mallo nal jjireun neo uh uh uh
[Soyeon] Neon machi munshincheoreom ji-uryeo halsurok gipke paeyeo uh uh

[Hyomin] Cry Cry Can't you see the music
Bulkkotcheoreom ddeugeobke You're ma boy

[Soyeon] Baby can't you see that look at my eyes
Seulpeume bbajin nae dununeul bwa uh uh
[Hyomin] Bulkeun taeyangboda deo ddeugeobke
Saranghaetdeon nareul ullijima ah ah [Hwayoung] Let's go

[Hwayoung] Break it! [Eunjung] Come on Come on Yo
[Hwayoung] Make it! [Eunjung] Come on Come on Yo
[Hwayoung] Take it! [Eunjung] Come on Come on Come on

[Soyeon] Nan joongdokdwingeotcheoreom geuriwohago ddo geuriwohae
[Jiyeon] Neon machi gamukcheoreom ni-ane nal gadwobeoryeotnabwa uh uh

[Eunjung] Cry Cry Can't you see the music
Bulkkotcheoreom ddeugeobke You're ma boy

[Soyeon] Baby can't you see that look at my eyes
Seulpeume bbajin nae dununeul bwa uh uh
[Hyomin] Bulkeun taeyangboda deo ddeugeobke
Saranghaetdeon nareul ullijima ah ah [Hwayoung] Let's go

[Boram] Uh uh yeah Let's dance [Jiyeon] Deep in your eyes
[All] Baby can't you see that look at my eyes
Seulpeume bbajin nae dununeul bwa uh uh
Bulkeun taeyangboda deo ddeugeobke
Saranghaetdeon nareul ullijima ah ah

[Soyeon] Jebal nareul ddeonagaji mara
Dora-ondan ni mal mitji anha uh uh
[Hyomin] Bulkeun taeyangboda deo ddeugeobke
Saranghaetdeon nareul ullijima ah ah Let's go

[Hwayoung] Break it! [Eunjung] Come on Come on Yo
[Hwayoung] Make it! [Eunjung] Come on Come on Yo
[Hwayoung] Take it! [Eunjung] Come on Come on Come on

[Qri] T-ARA Time to love,sshhh!

Selasa, 25 September 2012

I'm Not alone #episode 7#




#Riu#

Aku berjalan di koridor rumah sakit mencari minuman. Entah kenapa cuaca hari ini begitu panas, hingga membuatku gerah. Setelah mendapatkan yang aku inginkan, aku kembali ke ruangan tempat dimana Rea dirawat. Sudah 2 hari ia tidak sadarkan diri, itu sebabnya aku, Miuji dan Yui bergantian menjaganya. Saat sampai di ruang kamar, aku terkejut Rea sudah tidak ada di tempat tidurnya. “Rea…Rea…”kataku berteriak dengan ekspresi khawatir. Aku khawatir kejadian yang dialami adikku terulang kembali pada Rea. Dengan cepat aku periksa kamar mandi, namun tak aku temukan dan saat aku ke balkon depan yang masih diruangan itu, aku menemukan Rea sedang duduk dengan santai sambil melihat pemandangan.

“kapan kau bangun?”tanyaku sedikit lega. “baru saja”katanya singkat masih menatap pemandangan dihadapannya. Aku diam sejenak dan duduk disebelahnya, aku memperhatikan tatapan wajahnya yang sedih namun memaksakan untuk bersikap tegar. “apa yang kau pikirkan? Kau seperti patung rumah sakit aja”kataku padanya sedikit bercanda. “entahlah. aku juga ga tau.”jawabnya singkat dengan nada rendah. “hei…semangatlah. Kau seperti mayat hidup aja.”kataku memberi semangat sambil memukul pelan bahunya. Dia hanya tersenyum kecil dan itu sudah membuatku sedikit senang.

“Rea!!”terdengan suara Yui dari belakang yang terdengar kaget sekaligus gembira, segera gadis itu memeluk Rea dari belakang. “syukurlah kau sudah sadar. Aku sangat khawatir kau tidak sadar selama 2 hari.”katanya sedih bercampur haru, Rea hanya menatap yui dengan senyuman.”woi! ketos meminta bantuan kita buat ngurusin festival sekolah. Mau ga?”kata miuji tiba-tiba sambil memukul bahaku dengan cukup keras hingga buat kepalaku sedikit membentur meja.*duuggg* “ngomongnya ga perlu make mukul segala bisa kan?!”teriakku sedikit marah, “upss, sorry broo…ga sengaja. Refleks. Hehehehe”katanya cengengesan. “trus apa untungnya buat kita?”tanyaku pada Miuji. “tentu saja kepopuleran.”katanya dengan nada sombong minta dihajar.

“ckck. Ga tertarik. Tanpa ikut begituan juga aku udah populer.”kataku lebih sombong, seketika aku merasa ada sorot mata tajam kearahku. Benar saja, Rea dan Yui sudah menatap kami berdua dengan ekspresi muak. “apa maksud tatapan kalian?”tanyaku pada kedua gadis itu, “jujur saja, kalau bukan karena kejadian belakangan ini, aku tidak akan mengenal siapa kalian.”sindir Rea dengan tanpa ekspresi. “tapi sekarang kalian sudah kenal kita kan”kataku dengan nada menggoda. “Yui, ayo kita jalan-jalan.”ajak Rea, “eiittss…mau kemana?kok pergi?”tanyaku cepat. “males ngeliat muka orang sengak.”katanya sangat tajam padaku. “gitu aja marah. Kan cuma bercanda.”kataku dengan ekspresi memelas. 

“oh ya, kau kapan mulai masuk sekolah?”Tanya miuji pada Rea. “besok”jawab Rea singkat dan membuat kaget kami semua. “HAH?serius?kamu baru sadar beberapa menit lalu dan besok  udah mau sekolah?”tanyaku padanya bertubi-tubi. “istirahatlah beberapa hari.”kata yui memberi nasehat. “aku sudah baikan.”katanya, lalu Rea berdiri dan mencoba berjalan seakan menunjukkan bahwa dia sudah benar-benar pulih. “aku tau kau super women. Tapi kau juga ga boleh keras kepala dengan kondisimu.”nesahat miuji bak dokter spesialis. Rea diam sejenak mencerna perkataan kami, “lebih baik begitu dari pada diam dirumah memikirkan hal yang tidak-tidak.”katanya dengan ekspresi lemah. Kami terdiam mendengar perkataannya, mencoba mengerti apa yang dia rasakan. “baiklah. Kalau begitu keputusanmu. Besok aku akan menjemputmu.”kata Yui dengan semangat. Rea pun tersenyum pada kami. walau kami telah mengalami hal yang benar-benar tak terduga, kami semua seolah memilih melupakan itu semua, menguburnya rapat-rapat dan tidak membahasnya pada orang lain.


#Rea#

Aku duduk di samping jendela dan melihat pemandangan diluar rumah. Melihat bulan penuh yang bersinar dengan terang, mengingatkanku padanya.

*flashback*
“Ayah yang kau kenal sudah mati sejak kakekmu memutuskan untuk tidak mewariskan hartanya kepadaku. orang tua itu, telah salah memilihmu dan menjadikanmu pemilik sah dari semua hartanya, akulah yang pantas memilikinya. Jadi jangan salahkan aku pada apa yang terjadi padamu selama ini. ”
~~~~
“kakekmu bukan meninggal karena penyakitnya namun akulah yang membuatnya sakit dan meninggal…”
*flashback end*

Aku mengepal erat tanganku. “kenapa kau bisa berubah seperti itu.”kataku kecewa dalam hati.

*Flashback*
“ibumu, dia belum meninggal. Hanya saja karena mengetahui semua yang aku lakukan, dia menjadi sedikit tidak waras.”
*flashback end*

“ibu..”kataku lirih.

Esok paginya, aku sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, saat membuka pintu gerbang rumah *baaa* Yui, Riu dan Miuji mencoba mengagetkanku namun tak berhasil, aku hanya menatap mereka tanpa ekspresi. “ekspresimu datar banget. Udah kayak TV dirumahku.”omel Riu “haha, aku sudah yakin akan jadi begini. Kayak ga tau dia aja.”ucap Miuji sambil tertawa pelan. “ya sudah. Ayo berangkat!”kata Yui dengan semangat 45 sambil mengandeng tangan Rea.

Dalam perjalanan kami berjalan beriringan, “oh ya, kalian jadi ikut ngurusin acara festival sekolah?”Tanya Yui pada kedua pria itu. “ya begitulah.”jawab Riu setengah ikhlas. “katanya ga tertarik.”ejek Rea. “kami diancam. Kalau ga ikut, mereka akan menghantui kami.”elak Miuji cepat. “memangnya ada acara apa aja difestival nanti?”Tanya Yui, “yang pasti ada pagelaran musik, games, warung makanan dan minuman, rumah hantu, dan masih banyak lainnya.”jelas Miuji. “kalian ikut saja jadi panitia. Biar lebih asyik. Ya gak?”kata Riu sambil menyenggol miuji. “ga! makasi!”jawab Rea cepat singkat padat dan jelas. “tapi kenapa ketos minta bantuan kalian sekarang?bukannya acaranya sudah dekat. Kalau tidak salah 3 hari lagi?”Tanya Yui bingung.

“dia cuma minta bantuan dana penyelenggaraan konser musik dan bintang tamunya.”jelas Miuji, “memangnya kalian bisa cari bintang tamu dalam waktu 3 hari?”Tanya yui penasaran. “kebetulan, kami kenal dengan grup band yang cukup terkenal.”sambung Riu, “siapa?”Tanya yui cepat. “aqua timez”jawab Riu dan Miuji serempak. “serius?bo’ong ya…”kata yui menggoda. “serius kok.”kata Riu, “suer”lanjut Miuji. “kereennnn >.<”kata yui histeris. Sementara mereka ngobrol mengenai festival itu, aku hanya diam mendengarkan mereka.


#Miuji#

Aku dan Riu melewati lorong sekolah, mencari sesosok makhluk yang hendak kami cari *lebay* dan akhirnya ketemu, “woi! Ini proposal pesananmu. Kira-kira besok, kita akan memberi kabar mengenai grup bandnya.”jelasku padanya. “woi?=.= hei, gini-gini, aku kakak kelasmu, tolong hargai!”katanya sedikit marah, “tapi karna kalian sudah banyak bantu, kali ini aku maafin.”katanya setengah ikhlas. Kring…kring..kring..terdengar hp Riu berbunyi,”halo…”kata Riu sembari mengangkat telepon. ”sekarang? ok! kita kesana sekarang.”lanjutnya dan langsung menutup telepon, “ayo!” ajaknya singkat padaku.

Kami pergi ke suatu studio musik, dimana futoshi(personil aqua timez) sedang menunggu. Setelah sampai, futoshi sedang duduk di sofa sambil meminum teh. “cepat sekali.”katanya sambil sedikit tersenyum,entah itu sindirian atau pujian. kami pun hanya membalas  dengan tertawa pelan. “oh ya kak, makasi sudah mau ikut partisipasi dalam festival sekolah kami.”kataku to the point. “ahhh~ ga masalah. Lagi pula kebetulan juga jadwal kami kosong.”katanya ramah. “Oh ya, permintaan kami bukan itu aja, bisa ga kalau…”kata Riu sambil berbisik-bisik. “oh, bisa diatur itu.”jawab futoshi dengan positif.

3hari kemudian

#Riu#

Hari ini perayaan festival sekolah. Aku dan miuji sudah berjaga-jaga mengawasi jalannya festival. Kami memperhatikan orang-orang yang datang dan diantara orang-orang itu aku
melihat Rea dan Yui sedang berjalan bersama menyusuri tenda makanan maupun minuman. Sejenak aku memperhatikan Rea, entah kenapa tiba-tiba jantungku berdetak lebih cepat dari pada biasanya. Memperhatikannya dengan seksama dan mengagumi kecantikannya saat tersenyum, kenapa aku baru menyadarinya ya? “woi, mereka udah datang tuh~”kataku pada miuji sambil menyenggolnya. “trus, gue mesti bilang wow gitu?!”katanya dengan tampang sok. “ayo.”suruhku sambil menarik tangannya menghampiri kedua gadis itu. “kalian mau kemana?” tanyaku pada kedua gadis itu “ke rumah hantu.”jawab yui semangat, “rumah hantu?”kataku dalam hati. Jujur saja, aku sedikit merasa tidak nyaman di tempat itu. “boleh kami ikut?”tanya Miuji cepat, “eh tunggu, bukannya kita punya tugas buat ngawasin festival.” kataku mencari alasan. “bilang aja takut.”kata Miuji mengejek. “mana mungkin! aku ga takut.”kataku berpura-pura, “kalau begitu, ayo~”perintah yui semangat 45. ASTAGA!

Saat sampai didepan pintu masuk rumah hantu, aku melihat penampilan rumah hantu itu dengan seksama.tentu lebih seram dari tempat yui disekap saat itu, walau matahari masih bersinar terang, di dalam sana sangatlah gelap. Tiba-tiba terdengar suara Rea di dekat telingaku, “kalau kau mau berubah pikiran. Sekarang waktunya.”tawarnya seperti mengejek, “aku akan masuk.”kataku dengan ekspresi memaksakan. Takkan ku biarkan harga diriku diinjak-injak dihadapan perempuan! Yah~ itu hanya suatu kata-kata yang memberiku semangat untuk melaluinya, namun itu sama sekali tak berhasil. Dengan suasana dingin dan gelap walau ada 1-2 lilin di hampir setiap tikungan, tetap saja aku merasakan hal yang tidak enak. Apalagi ditambah dengan suara-suara aneh yang selalu terdengar. Tanpa sadar aku tengah memegang tangan Rea dengan erat, lalu ia berkata “kau takut?”tanyanya menyindir. “eeng..gak”kataku terbata-bata tidak bisa menyembunyikan lagi ketakutanku, lalu aku mulai melepas genggamanku  dari tanga Rea secara perlahan-lahan. Sial ini semua gara-gara miuji, awas saja suatu saat akan ku balas dia!

“hihihihi~”terdengar suara setan menakuti dari belakang sehingga membuatku kembali  memegang tangan Rea dengan erat.“mereka itu hanya manusia biasa yang memakai kostum hantu. Kenapa kau harus takut?” tanyanya heran. Aku masih diam dan tak mau memandang sisi kanan, kiri apalagi belakang. “aku hanya tak menyukai mereka.”kataku memberi alasan aneh. “gimana kalau,kita tonjok mereka sampai pingsan?jadi,kamu ga harus berhadapan dengan mereka.”jelasnya “ga bisa, kasian anak orang. Kalo gagar otak gimana?”kataku menolak. Selama perjalanan kami hanya mengobrol hal-hal yang aneh dan tak masuk akal, sehingga setiap hantu hendak menakuti kami, aku sengaja mengalihkan pandanganku ke Rea. namun saat terakhir kali, tak terduga hantu tersebut muncul dari atas dan tepat dihadapanku hingga membuatku menjerit dan refleks menonjok hantu itu hingga terjatuh. akupun kabur dengan menarik tangan Rea.

Saat sampai di depan pintu keluar rumah hantu, aku melihat Miuji dan Yui sedang celingak-celinguk, aku rasa mereka sedang menunggu kami. langsung saja aku menarik tangan Rea dan menghampiri mereka “kau pasti ketakutan?”tuduh Miuji tiba-tiba saat kami baru saja sampai dihadapan mereka, “kenapa dia bisa tau?=.=”tanyaku dalam hati. “saking ketakutan, ia nonjok muka salah satu hantu hingga jatuh.”jawab Rea seketika membuatku kaget.”hancur sudah harga diriku”kataku dalam hati lagi dengan memasang wajah cemberut. “hahahaha…. sudah kuduga.”kata Miuji sambil tertawa disusul dengan Yui yang tertawa pelan.

“ternyata kalian disini. Tuh ada yang nyariin~”kata ketos padaku sambil menunjuk sekelompok orang dibelakangnya. “AQUA TIMEZ  (>.<)” kata Yui histeris hingga mengagetkan kami, ternyata ia sadar kami memandangnya dengan tatapan aneh dan ia kembali bersikap seperti biasa. “kapan kalian datang?”Tanya miuji pada futoshi, “baru saja”katanya sambil tersenyum. “kenalkan, dia Rea dan dia Yui.”kataku memperkenalkan Rea dan Yui pada anggota aqua timez. “salam kenal”kata anggota aqua timez serempak sambil sedikit membungkukkan badan. “salam kenal juga.”kata Yui dan Rea dengan membungkukkan badan juga. Futoshi tiba-tiba menghampiriku dan berbisik ditelingaku, “jadi, dia orangnya?”katanya padaku. “hemm”kataku dengan anggukan kepala. “kalian lanjutkan saja senang-senangnya. Jangan lupa nonton konser mereka ya“kataku pada Rea dan Yui. “kalau begitu ayo kita ke ruangan kalian.”kata miuji memimpin jalan. “sampai jumpa”kata kami serempak melambaikan tangan pada Rea dan Yui.

Sesampainya di ruangan yang dituju, aku, miuji beserta anggota aqua timez berbincang-bincang mengenai pertunjukkan nanti. “dia wanita yang manis.”kata futoshi “namun sedikit pendiam”sambung mayuko. “bukan sedikit tapi sangat pendiam”lanjut miuji. “kau menyukai gadis itu?”Tanya futoshi padaku tiba-tiba hingga membuatku gugup. “ah?ha..ha..ten..tentu tidak. Mana mungkin aku bisa menyukai gadis itu.”jawabku gugup. “sikapmu sudah menunjukkan kamu menyukai gadis itu.”kata daisuke dengan tegas. “sudah ku bilang tidak!”kataku sedikit keras. “iya, tidak!”kata mereka serempak membuat aku makin kesal.

“aku juga heran?kenapa kau bisa punya ide seperti itu?”Tanya miuji seperti detective. “sudah lama ia tidak merasakan kesenangan yang sesungguhnya. Sebagai teman yang baik, aku ingin memberi hadiah padanya.”jelasku dengan lebih tenang. Mereka tersenyum padaku seolah mengerti maksudku. “ok! Kami mengerti.”kata futoshi semangat.

Puncak acara tiba, banyak sekali penonton yag menyaksikan konser music. Aku celingak-celinguk mencari Yui dan Rea. “dimana mereka?”tanyaku dalam hati, karena tak menemukannya. alhasil aku berkelilingi menyusuri lapangan untuk mencari mereka, dan hyak setalah beberapa menit aku berkeliling-keliling seperti satpam jaga malam, akhirnya aku menemukan mereka sedang makan mie ramen. “aku kira kalian tidak akan datang.”kataku pada mereka setelah menghampiri mereka. “oh, Riu. Kenapa kau disini?”Tanya yui kaget melihatku datang. “hanya mengawasi, dan ga sengaja ketemu kalian.”kataku berbohong. “oh, ya sudah pergi sana. Lakukan tugasmu dengan baik”kata Rea judes mengusirku. “kalau ga mau?”tanyaku menantang. “terserah”katanya singkat buat aku kesal. “ya sudah, aku Cuma mau ngasi tau 5 menit lagi acara dimulai. Sampai jumpa”kataku pada mereka dan segera aku pergi meninggalkan mereka.

#Rea#

Acara puncak festival ke-50 SMA Sakura dimulai dengan diawali dengan letusan 2 kembang api dan sorot lampu yang menderang. Aku  memilih untuk duduk agak jauh disamping depan panggung, karena jujur saja aku merasa risih dengan banyak orang seperti ini dan terpaksa Yui mengikutiku padahal aku tau dia sangat suka dengan aqua timez. Aku memperhatikan Riu dan Miuji berada tepat di samping panggung memberi arahan. saat  Aqu timez tampil kedepan panggung terdengar sambutan yang sangat meriah oleh penonton termasuk Yui. mereka mulai membawakan lagu pembuka mereka  “judulnya  lagunya ‘Wakare No Uta’ “kata yui tiba-tiba tanpa pernah aku bertanya padanya. semua penonton bersorak seiring irama musik. Dan aku mulai terbawa dengan suasana dan lagu yang asyik.

Saat lagu pembuka selesai, vocalis utama berkata “terima kasih pada seluruh siswa SMA sakura yang sudah mengundang kami. Selanjutnya kami akan menyanyikan lagu yang berjudul “Ehagaki No Haru” seseorang yang special sudah merequestkan lagu ini pada teman dekatnya yang special juga baginya. Namun sebelum mulai aku akan memanggil orang special itu dahulu. Tiba-tiba sorot lampu mengarah ke tempat dudukku, sehigga membuat semua tatapan orang beralih padaku dan membuatku bingung. “Rea, majulah. Kau adalah orang special bagi orang yang merequest lagu ini. Mari kita bernyanyi bersama”jelasnya hingga membuat semua orang bersorak padaku. “majulah~”suruh Yui menarik tanganku untuk bangun dan mendorongku untuk maju ke depan panggung.

Perlahan-lahan aku berjalan ke depan panggung. Sampai di sana aku hanya berdiri tanpa tau harus melakukan apa-apa, langsung saja alunan lagu ehagaki no haru yang merdu beralun di penjuru lapangan.  Sang vocalist bernyanyi dengan sesekali menatapku dengan senyuman, aku membalasnya dengan senyuman tipis dan memperhatikan semua penonton, Riu dan Miuji yang berada cukup jauh disampingku. Aku melihat Riu tersenyum dan memberikan kedua jempolnya padaku. Aku mencoba berpikir apa maksudnya dan akhirnya berkesimpulan bahwa orang yang merequest lagu ini untukku adalah dia. Aku tersenyum lebar, senyum yang jarang aku perlihatkan pada orang lain.

Hari ini terasa hari yang sangat menyenangkan, aku bahkan sudah lupa kapan terakhir aku tertawa. Namun saat ini aku tertawa karena teman-temanku dan karena sekarang aku sudah menemukan keluarga baruku. Aku menggoyang-goyangkan kepalaku pelan menikmati irama music, mengenang kejadian-kejadian yang kami alami. Kejadian lucu, aneh dan menakjubkan. Sesekali aku memperhatikan kedepan kearah penonton namun sesuatu membuatku terdiam. Samar-samar aku melihat sesosok wanita paruh baya di himpitan para penonton. Sesekali pandangan kita saling bertemu dan akhirnya aku mengenali wanita itu. “IBU” kataku dalam hati, aku mematung tak percaya aku memejamkan mataku sebentar dan membukanya kembali aku melihat wanita itu tersenyum tipis dan pergi di antara kerumunan orang.

lagu sudah berhenti dan segera aku turun menyusul wanita itu. dengan cepat aku berlari  dan mencoba mengejarnya hingga keluar lapangan. “ibu..ibu..”kataku lirih pelan, entah kenapa tiba-tiba suaraku sulit untuk dikeluarkan. Sesampainya di depan pintu gerbang sekolah aku hanya melihat bayangan wanita keluar, aku berusaha mengejarnya dengan sekuat tenaga dan kali ini aku berteriak sekencang-kencangnya “IIIIBBBUUUUUU”teriakku memanggilnya. Namun aku kehilangan jejaknya. Ia sudah menghilang, aku mencari kearah kanan dan kiri namun tak ada sosok yang ku cari. aku terdiam mangambil napas. Aku terengah-engah dan menahan rasa sakit di dada dan tanpa ku sadari air mata keluar dari mata kiriku.

~to be continue~