Label

Jumat, 31 Agustus 2012

I'm Not Alone #Episode 2#



#Riu#

“kau mau bertanding apa?”tanyaku yang kali ini dengan sabar. “terserah!”jawab gadis yang bernama Rea itu dengan ketus. “baiklah, bagaimana dengan basket?”tantangku, gadis itu menatap tajam pada ku dan berkata “aku setuju”. Tak lama kemudian terlihat gadis yang tadinya menentang pertandingan antara aku dan Rea mencoba menghalangi, “sudahlah Rea, ini hanya menyakiti dirimu saja” kata gadis itu. “Urusi saja urusanmu!” jawab Rea dengan ketus pada gadis itu dan mendorong gadis itu,seakan menyuruh gadis itu untuk pergi dari hadapan Rea. “Aku rasa mereka tidak berteman baik, tentu saja gadis yang bernama Rea itu memang susah untuk diajak berteman” kataku dalam hati.
“setelah pertandingan ini, jangan menyesal ya gadis dingin!” kataku meledek serta memasang ekspresi yang menyebalkan,anehnya bukannya membalas gadis itu hanya memandangku dengan ekspresi datar. Gadis ini memang menyebalkan dan aneh! selama ini tak ada satupun gadis yang memperlakukanku seperti ini. benar-benar menarik. “peraturannya, siapa saja yang dapat memasukkan 5 bola pertama kali, dialah yang menang dan siapapun yang kalah harus menuruti keinginan yang menang, gimana?” jelasku bak seorang pemimpin muda. “setuju” jawabnya singkat. Sumpah, sifatnya yang seperti itu membuatku sangat kesal.  
Pertandingan dimulai dan Rea yang mendapat bola pertama. Ia maju tanpa gentar sedikitpun, ia melewati dengan mudah dan memasukkan bola pertama dengan mudah. Bukan hanya aku yang tercengang melihat gadis itu, seleruh murid yang menonton pun ikut bengong melihatnya. “jangan senang, tadi aku sengaja memberimu kesempatan” kataku dengan sok, namun di dalam hati aku benar-benar terkejut. “terserah!” Jawab gadis itu dan lewat begitu saja di depanku.
Sekarang giliranku membawa bola, walau dia wanita, jangan harap aku akan mengalah padanya. Aku keluarkan jurus hebatku yaitu jurus pria tampan, hahaha tentu saja bukan. Aku tau jurus itu tidak akan berpengaruh bagi gadis dingin itu. Aku melewatinya dengan berbelok ke kiri, tak ku sangka gerakan gadis itu sungguh gesit, ia berhasil menghalangiku lagi. Aku tak menyerah aku mengecohnya dengan berpura-pura berbelok ke kanan dan akhirnya berbelok ke kiri kembali, akhirnya aku lepas dari jangkauannya. Aku siap-siap untuk memasukkan bola, namun belum sempat menyentuh ring, gadis itu mengambil bola itu. “siapa gadis ini sebenarnya?” tanyaku dalam hati penasaran namun merasa tertantang olehnya.
“brukk!” tiba-tiba terdengar suara jatuh dari atap gedung olah raga, seorang siswi yang berada dekat jendela berteriak “kyaaaa~ bukankah itu Akemi dari X2, astaga!” katanya dengan kaget dan ekspresi ketakutan. Seketika aku terasa disambar petir mendengar nama Akemi. Sontak saja aku berlari keluar jendela dan aku benar-benar terkejut. Spontan aku berlari kebawah menuju posisi Akemi, tanpa memperdulikan pertandingan yang aku jalani. Saat aku sampai di depan tubuh Akemi yang terbuju kaku dan mengeluarkan darah dari kepalanya. aku hanya bisa berdiri terdiam tanpa sepatah kata, dan aku merasakan tangan dari teman baikku memegang pundakku, seakan ia menyuruhku untuk bersikap tegar. Aku berlutut dan memeluk gadis itu dan berusaha membangunkannya “Akemi, Akemi, bangunlah, aku mohon, bangunlah, Akemiiiii…” aku berteriak sekuat tenaga

#Rea#
Baru saja aku ingin memasukkan bola ini, tiba-tiba terdengar seorang gadis berteriak “kyaaaa~ bukankah itu Akemi dari X2, astaga!” dan pria menyebalkan itu berlari menuju arah jendela untuk melihat, setelahnya ia berlari keluar dengan ekspresi ketakutan diikutin dengan temannya yang rambutnya ditata rapi dengan warna rambut yang sedikit pirang bak model top. Sejenak aku terdiam lalu berjalan ke luar gedung olah raga. Aku melihat pria menyebalkan itu teriak dan hampir menangis dari jendela luar gedung “apa gadis itu pacarnya??”tanyaku dalam hati. Tak lama, datanglah ambulance membawa gadis yang terjatuh tadi bersama pria menyebalkan berserta temannya.
Bel sekolah tanda pulang pun berbunyi, setelah merapikan buku, aku pun berjalan pergi ku luar kelas, namun aku dicegat oleh Yui. Entah sejak kapan dia menjadi sok kenal dengan ku, ia bersikap seolah kita telah berteman lama. “ayo pulang bersama, Rea” ajaknya dengan senyuman yang manis terpasang diwajahnya. Aku memilih diam dan melanjutkan jalanku. “tadi itu sungguh mengerikan, gadis itu mungkin depresi sehingga dia memilih untuk bunuh diri dan juga sepertinya pria menyebalkan tadi mengenal gadis itu. Bagaimana pendapatmu Rea?”tanyanya panjang lebar seperti kereta api. Gadis ini sungguh cerewet. “aku tidak tau dan tidak ingin tau!” jawabku tak peduli, setelah mendengarnya gadis itu mengerucutkan bibirnya, seolah tak ingin kalah ia bertanya kembali “pria tadi bilang ada urusan yang belum diselesaikan bersamamu. Memangnya urusan apa itu?” tanyanya dengan semangat. Aku menghembuskan nafas dan menjawab “berhentilah mengurusi urusan orang lain, Yui” kataku sabar dan jalanku terhenti “kita berpisah disini, kau akan belok ke kanan kan?aku akan berbelok ke kiri!” kataku dan langsung pergi meninggalkannya sendiri.
Saat sampai di depan pintu gerbang, aku melihat secarik kertas tersangkut di sela-sela jeruji gerbang. “ aku membuka kertas itu dan membacanya “sebentar lagi aku akan menemui, bersabarlah sebentar lagi!” aku terkejut membacanya, dalam hati aku sungguh berharap bahwa surat itu dari ibu


# Hiruma#
“kau sudah melakukan sesuai perintahku?” tanyaku pada orang kepercayaanku. “tentu saja tuan, mulai dari percobaan bunuh diri maupun surat itu. Sudah kulakukan sesuai perintah tuan!” jawabnya tenang. Tentu saja kabar itu membuat aku senang namun ternyata anak buahku belum selesai bicara “tetapi tuan, gadis itu belum sepenuhnya meninggal, dia hanya koma. Tapi tidak perlu khawatir tuan, dokter mendiagnosa bahwa sedikit kemungkinan gadis itu untuk sadar.” Katanya sedikit ragu. “apa?! aku tidak mau tau, gadis itu tidak boleh hidup, gadis itu harus mati!” bentakku padanya seraya memukul meja, “bunuh gadis itu bagaimanapun caranya, semua yang tau tentang rahasia ini harus mati!” kataku dengan ekspresi haus akan darah. “dan juga persiapkan perkenalan kita dengan nona kita” lanjutku. “saya mengerti tuan” jawabnya sambil memberi hormat padaku, setelahnya iapun pergi dari hadapanku. “sedikit lagi kita bisa bertemu, tunggulah Rea” kataku.


#Riu#
Matahari sudah hampir terbenam, aku duduk disamping tubuh Saudariku satu-satunya yang sedang terlelap tidur. Setelah ayah dan ibuku meninnggal karena kecelakaan, kami hanya tinggal berdua, walau masih ada paman dan bibi yang sesekali megunjungi kami. aku memegang erat tangan adikku ini, aku berharap ia cepat sadar,namun dokter berkata lain.
*flash back*
Seorang dokter bersama seorang perawat keluar dari ruang operasi, “adikmu jatuh dengan kepala yang mendarat duluan, itu mengakitbatkan kerusakan bagian otaknya. Akan sangat sulit bagi adikmu untuk sadar kembali. Semoga ada muzizat yang datang padanya.”katanya seraya menepuk pundakku dan meninggalkanku terpaku mendengar perkataannya tadi.
*falsh back end*

Miuji datang dan memberikan sekaleng orange jus padaku, aku menerimanya tak semangat. “semangatlah sobat, adikmu tidak akan senang melihatmu seperti ini.”katanya menghiburku. “kenapa harus dia?apa sebenarnya yang terjadi padanya, tadi pagi ia masih baik-baik saja. Tak ada ekspresi yang aneh di wajahnya!” kataku sedih, tiba-tiba Miuji memberiku sebuah hp yang aku tahu bahwa itu hp milik Akemi. “aku mengambilnya saat hendak pergi.”katanya. aku menerimanya dan memasukkannya ke dalam saku kemeja sekolah, “terimakasih.” Kataku kemudian.

“besok kau harus sekolah! kau masih berhutang pertandingan pada gadis dingin itu kan?kau meninggalkannya begitu saja.”cecar temanku mencari alasan. “aku tak bisa meninggalkannya sendirian.”kataku sambil memandang Akemi. “biar kami yang menjaganya. Kau harus tetap sekolah, biar bibi yang menjaganya.” Kata bibi yang tiba-tiba saja datang bersama dengan paman. “kami ikut prihatin Riu.” Kata paman seraya memegang pundakku.
  
#Yui#
Hari yang cerah dan udara yang segar membuatku semakin semangat untuk sekolah. Di luar rumah sudah ada sebuah mobil yang siap mengantarku untuk pergi sekolah, aku berharap di sini ada ibu dan ayah yang mengantar ku pergi, tapi mereka lebih mementingkan pekerjaan mereka. Aku menaiki mobil itu dan berangkat menuju ke sekolah. Sesampainya di depan pintu gerbang sekolah, aku melihat sahabat baruku “Rea”.Buru-buru aku menghampirinya, “Reaaaa” kataku menyapa sambil melambaikan tangan, aku berlari sekuat mungkin hingga berada di sampingnya.

“bagaimana dengan tanganmu?apa sudah baikan?”tanyaku khawatir. “sudah” jawabnya singkat. Ia sama sekali tidak berubah, ia masih tetap dingin dan tidak peduli dengan sekitarnya, namun aku sudah mulai terbiasa dengan sikapnya itu, aku tersenyum melihatnya mengacuhkanku. Sesaat aku merasa Rea sedang memandangiku dengan tatapan aneh, “kenapa?” tanyaku. “ kau yang kenapa?senyum-senyum sendiri seperti orang gila.” Katanya datar. “aku sedang menertawakan sikapmu yang selalu cuek.” Kataku tersenyum kembali, dia hanya memandangku seperti aku adalah orang yang aneh.

Dan aku baru menyadari “Rea, kau sudah mulai menerimaku. Iya kan?iya kan? Hua senangnya?>.<” Tanyaku dengan semangat sambil memegang bahu Rea, namun dia hanya memandangku tak peduli seperti biasa. Diapun melanjutkan jalannya menuju lokernya, dan tiba-tiba boneka beruang rusak yang penuh dengan darah ayam*sepertinya* jatuh dari lokernya. Aku dan murid lain yang ada disekitar  terkejut melihatnya namun, Rea hanya melihatnya dengan ekspresi datar. Sejenak aku berpikir “apa dia robot?”.

“lihat ada kertas tertulis yang menempel.”kataku sambil menunjuk arah kertas yang menempel. Langsung saja aku mengambilnya dan membacanya “kau orang yang aneh yang tak berguna. Jangan cari perhatian orang dengan sikap sok misterius itu lagi!” kataku selesai membaca. “astaga hanya orang sirik rupanya”kataku dalam hati. Setelah mengambil barang yang ia perlukan, Rea menutup loker dan berjalan seperti biasa, seakan tidak ada kejadian apapun. “kau tidak marah?kau tidak takut dengan ancaman ini?”tanyaku cepat padanya. “aku sudah terbiasa dengan hal itu.”katanya santai. Dari kata-katanya itu aku sadar, dia adalah orang yang sangat malang.


#Rea#

Setelah insiden boneka rusak itu, semua murid bergosip mengenaiku. Aku tidak peduli dengan hal itu , aku pergi ke atap sekolah untuk mencari udara segar tentu saja tanpa sepengetahuan Yui. Aku duduk menyender dengan tembok dengan santai dan memandang langit, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan orang yang terlihat dimataku adalah pria menyebalkan itu. Setelah beberapa detik aku memandangnya, aku alihkan pandanganku ke langit kembali seolah kebaradaanya tidak ada.

“kau disini juga…”katanya, ia terdiam sejenak seakan berpikir sesuatu “…Rea?” lanjutnya kembali. “ingatan ku buruk, maaf!”katanya kembali, ia kemudian memilih duduk disampingku. “kemarin itu” katak kami berbarengan, kami terdiam sejenak, “kau duluan!” katanya memecah keheningan. “kau mengenal gadis yang jatuh kemarin?”tanyaku. “dia adikku”katanya singkat dan suaranya terdengar berat didengar. “soal pertandingan kemarin, aku minta maaf. Kita lanjutkan lain kali saja bagaimana?”lanjutnya dengan nada sedikit lebih semangat. “iya” jawabku singkat.

Sejenak keheningan terasa, namun pria itu memecahnya dengan berkata “oh ya, kita belum sempat berkenalan bukan? Aku  Murakawa Riu. Panggil Riu saja, terdengar leih akrab.” Katanya dengan riang. “aku Kazetani Rea” balasku dan keheningan terasa kembali, kami berdua bersama-sama menatap langit.

Bel pulang berbunyi, aku dan Yui berjalan berbarengan kembali, saat itu sekolah sudah mulai sepi. Saat di depan gerbang sekolah, kami melihat ada 2 orang dewasa yang mencurigakan dengan memakai pakaian serba hitam. Yui yang sepertinya ketakutan memegang tanganku. Kami berhenti berjalan saat 2 orang itu mendekati kami “siapa kalian?”tanyaku tanpa rasa takut. Mereka hanya terdiam dan memegang tangan Yui dan memaksanya mengikuti mereka. Sontak aku mencegat mereka dengan memegang tangan Yui yang satu lagi, “kalian mau bawa kemana dia?” Tanyaku dengan nada lebih tinggi. Mereka hanya terdiam dan mendorongku hingga jatuh dan membawa Yui dengan paksa, “Rea, tolong aku Rea” kata Yui memberontak. “sial, apa yang harus aku lakukan?”kataku dalam hati, tanpa berpikir panjang aku melempar mereka dan sepatuku dan berlari mengejar mereka. Aku mengeluarkan jurus karate, yang sempat aku pelajari, aku menendang salah satu dari mereka  dan menarik kemejanya bersiap-saip untuk memukulnya. Namun pria itu melawan dengan menyegel tanganku kebelakang dan menendangku, mengakibatkan aku tersungkur jatuh. Merekapun memanfaatkan waktu itu untuk membawa Yui pergi masuk ke mobil, aku hanya mendengar suara Yui yang memanggil namaku dan meminta untuk dilepaskan dengan ekspresi ketakutan “Rea Rea, lepaskan aku…..Reaaa.” Aku hanya bisa melihatnya di bawa pergi dengan menahan sakit di tangan serta punggungku. “apa yang harus ku lakukan?”

~To Be Continue~

Rabu, 29 Agustus 2012

Ost. The Moon That Embraces The Sun [Lyn - Back in Time] lyric


gureume bicheun heuryeojigo
changgae yoranhi naerineun
bitmulsori mankeum sirin gieokdeuri
nae maeum butjapgo inneunde


galsurok jiteojyeogan
geuriume jamgyeo
siganeul geoseulleo galsun eomnayo

geu ttaecheoreomman geudae nal anajumyeon
gwaenchanheultende ijen

jeojeodeun bitgireul ttaraga
hamkkehan chueogeul dorabwa
heuryeojin bitmure tteooreun geudaega
nae nunmul sogeseo chaollawa

galsurok jiteojyeogan
geuriume jamgyeo
siganeul geoseulleo galsun eomnayo

geu ttaecheoreomman geudae nal anajumyeon
gwaenchanheultende ijen

heuteojyeoga, nawa isseojudeon geu sigando geu moseupdo

dasi geu ttaecheoreomman geudaereul anaseo
siganeul geoseulleo galsu eomnayo
hanbeonirado majimagiljirado
gwaenchanheultende

English Translation 

As the light dims by the clouds
The memories that are as cold as the raindrops that are pounding down the window
Are grabbing onto my heart

*Sunk in the longing that gets heavier as time passes
Can I travel back time?
If you hug me just like you did before
Then I will be better

I follow the wet and rainy road
And look back to our memories
The blurry rain reminds me of you
And you fill up in my tears

*Repeat

It scatters – the times you were with me, the memories you were with me

Can I travel back time and hug you just like before?
Just for once, even if it’s last
I’ll be better


Ost. Rooftop Prince [Baek Ji Young - After a Long Time] lyric


majubomyeo nanudeon yaegideul
uridulman arat-deon yaegideul
ji-ul-su-eomnnabwah beoril-suneomnnabwah i-jjimothanabwah

oraen-mane du-lleobon georideul
igi-reul chinal-ttae-myeon chowahaet-deon giyeo-gi
jakku tteo-ollaseo bal-gi-reul meomchunda

han-cham chinaseo na chigeumyeo-gi wah-sseo
keuttae-ga keuriwoseo moreun-che sarado saenggannadeora
keureon neoraseo jakkunune balbhyeoseo
hamkke bonaen shi-gandeul chu-eokdeuldo byeolcheoreom ssodajineunde neon eotteon-i

haengbo-khae-man boineun saramdeul
naman honja wehroi nameun geonmankataseo
anin cheo-khaebwahdo nisaenggaginanda

han-chamjinaseo na chigeumyeo-gi wah-sseo
keuttae-ga keuriwoseo moreun-che sarado saenggannadeora

keureon neoraseo jakkunune balbhyeoseo
hamkke bonaen shi-gandeul chu-eokdeuldo byeolcheoreom ssodajineunde nun-mu-rina

yeo-giseoneol kidarimyeon bol-suisseul-kka
keuddaen-marhaejul-suisseul-kka ireonnae ma-eumeul

bogoshipeoseo deobogoshipeojyeoseo
keureon naraseo nan neobakke mollaseo
neo-yeobshisaldaboni modeunke huhwehro kadeukhadeora
ni-gae-opteoseo heojeonhanke deo manhaseo
oneuldo bal-keo-reumeun ijari-ga keuriwo kajimotha-go bu-lleobonda




Ost. Rooftop Prince [Ali - Hurt] lyric



sara ganeun iyuga geudae igie
nae mameul damaseo hana dulssig nameun
aryeonhan gieogdeuri jeonhaejigireul

naega georeun igil geu kkeuteseo
manna heoragdoen i gire
daman neol saranghago deo saranghan na bakke
namji anhatneunde

nae sarangi da tago nameun
geon gidarida
jichin sangcheo ppuninde
neoran saram itji motaneun najanha
nunmulman heureujanha

nae sarangi da ssisgyeo beorimyeon eoneu sae
geuriun sangcheoman namaseo
jal jinaeraneun mal ajig
namaseo itji motae geudae

haneul haneul jineun kkochipeul ttaraga
geudaereul mannamyeon
ijen da marhaltende
tto geuriwo
geuriwo itji motaetdago

nae sarangi da tago nameun
geon gidarida
jichin sangcheo ppuninde
neoran saram itji motaneun najanha
nunmulman heureujanha

nae sarangi da ssisgyeo beorimyeon eoneu sae
geuriun sangcheoman namaseo
jal jinaeraneun mal ajig
namaseo itji motae geudae

la la lala lalala lalala
lalala lala lalalala~

English Translation :

You're the reason i live on
I close my heart
Left with the few remaining
Vague memories that almost disappeared
On the road that i walk on
Can we meet at the end
Just that i love you, increasingly love you more
But only me remain here alone
My love that has all burned out, what's remaining
Is only waiting, exhaustion and wound
I cannot forget a person like you
Only tears flow
If i wash away my love
Some longing scars remain
Only the word "goodbye" remain
i cannot forget you

Petals that waft along the sky
If i can meet you
I will tell you
I miss you, i long for you and i cannot forget you

My love that has all burned out, what's remaining
Is only waiting, exhaustion and wound
I cannot forget a person like you
Only tears flow

If i wash away my love
Some longing scars remain
Only the word "goodbye" remain
i cannot forget you

Ost. The Moon That Embraces The Sun [Heora - Moon is Setting] lyric



barami buleooneun bamimyeon
salmyeo si nuneul kamayo
machi geudaega nae yeope ittneun katman gata
maleopsi geudaereul ddaka geokeoyo
maeil hangeoleum han geoleumjocha
dagagajido mothajiman

dalbichi jineyo nae gaseumsoke saeggkman dali jineyo
amu maldo mothaneun nareul dalmassjo
neomu geuriwo buleugo ddo boleumyeon
saeggamahge jaega dwaebeorin chueokiya

chagaun eodumi naerineyo
jakeun byeori ddeuneyo
haluedo myeoch beonina geudael bureujiman
daedameun wae deullijiga anhayo maeil hangeoleum han geoleumjocha
dararamyeon meoleojineunde

dalbichi jineyo nae gaseumseoke sae ggaman dali jineyo
amo maldo mothaneun nareul dalmattjyo
neomu geuriwo buleugo ddo buleumyeon
saeggamahge jaeha dwaebeorin jueokiya

babo gateun mideumman keojigo
keojyeokaneun gudaedeuleun silheo
ddo gallajineun ireon mamdo silheo
dowajwo dowajwo
bulhaenghan maeumman gadeukhan nae maeumeul

dalbichi jineyo nae gaseumsoke saeggaman dali jineyo
amu maldo mothaneun nareul dalmattjyo
neomu geuriwo buleogo ddo boreumyeon
saeggamahge jaega dwae

dalbichi jineyo nae kaseumsoke saeggaman dali jineyo
neomunado bogopeun geudael dalmattjyo
jaggogeuriwo buleugo ddo bureumyeon
saeggmahge jaega dwaebeorin chueokiya

saehayahge seulleonaerineun nunmuliya
  

Lyric English Translation

On the then the wind blows
I gently close my eyes
It feels like you are just next to me
I walk and follow in silence
Step by step every day
But I cannot approach you

The moonlight is setting, a black moon is setting in my heart
It resembles me who cannot say anything
Missing you too much, I call out and call out
It’s a memory that becomes a blackened ash

Cold darkness falls
Small stars rise
I call out to you several times a day but
Why can’t I hear an answer?
When I get closer to you, you get further away

The moonlight is setting, a black moon is setting in my heart
It resembles me who cannot say anything
Missing you too much, I call out and call out
It’s a memory that becomes a blackened ash

My foolish believe is growing bigger
I hate this growing expectations
I hate my splitting heart
Help me, help me
Unhappiness wants to fill up my heart

The moonlight is setting, a black moon is setting in my heart
It resembles me who cannot say anything
Missing you too much, I call out and call out
It’s all blackened ash

The moonlight is setting, a black moon is setting in my heart
It resembles me who cannot say anything
Missing you too much, I call out and call out
It’s a memory that becomes a blackened ash

Pure whiten tears are flowing

Ost. Rooftop Prince [Jay Park - Happy Ending] Lyric



Naege malhaejweo
Nal gieokhandago
Geu misodo
Hanbeon jjeumeun saenggagi nan dago
Kkumeul kkuneun daero
Neoneun dallyeo gane
Sarangeul neon hwaginhae

Naege malhaejweo
Nal gieokhandago
Geu misodo
Hanbeon jjeumeun saenggagi nan dago
Eonjena banhaeseo
Neowa nan~ haengbokha gireul

Dareun saram alkka
Urin neoeui
Geu moseubdo
Hanbeoneun bon jeok ittago
Hajiman kidaryeo
Uridul maneui~ Happy Ending eul

Hanbeon dubeon sebeon nebeoneul mannado
Na hante gwanshimdo eopneun cheokhago
I Know I Know I Know is just again
Milgo danggigiga neomu jichyeoseo

Nappeun yeojaga
Jom maeryeogi ittan mal
Deurobon jeogi itji
Hajiman ijen nal arajweo OH YEAH

Naege malhaejweo
Nal gieokhandago
Geu misodo
Hanbeon jjeumeun saenggagi nan dago
Eonjena banhaeseo
Neowa nan~ haengbokha gireul

Dareun saram alkka
Urin neoeui
Geu moseubdo
Hanbeoneun bon jeok ittago
Hajiman kidaryeo
Uridul maneui~ Happy Ending eul

Jigeum buteoya
Uri dureui sarang
Shijagiya dashi hanbeon taeeonan geot cheoreom
Eonjena baradeon
Uridul~ seolle imeul

Ije heeojineun
Neol malhaneun geol
Hanbeoneui euishimdo eoptago
Jigeumdo kidaryeo
Uridul maneui Happy Ending eul


English Translation


Tell me that you remember me
That you remember that smile at least once
Just like I dreamed, you are running and you make sure it’s love

* Tell me that you remember me
That you remember that smile at least once
I hope we will always fall for each other and be happy
Will others know too?
Will they be able to say they’ve seen something like this before?
But we’re just waiting for our happy ending
Even after we meet once, twice, three times, four times
You pretend not to have interest in me
I Know I Know I Know is just again
I’m so tired of this cat and mouse game of love
They say that bad girls are attractive
I’ve heard that before
But please, know me now oh yeah

* repeat

It starts now, our love
It’s the start, just like you’re born again
Our fluttering hearts that we always hoped for
Now I have no doubt that we will ever break up
Just wait now for our happy ending


Ost. Rooftop Prince [kilgu & bong gu - shine] lyric



isanghe jakkuman boyo ne olguri
neur-hamkke inneun got gata
teyonhan chok hebwado oneuse nol bomyo utgo isso
gunggeumhe ne maeumdo nareul bomyon
jogeumirado ttollineun ji
onjongil babochorom noman gidarigo inneunde


ne gyoteman isso jwo jigeumchorom utgo isso jwo
amu gotdo nege opdahedo
ijen noman isseumyon dwe
nar-hanbonman ana julle
neul onjena geu jarieso
bichwojul ge nol saranghe

ottoke senggakhalkka ne maeumdo
nodo nachorom solleneun ji
tto haneulman barabomyo noman gidarigo inneunde
ne gyoteman isso jwo jigeumchorom utgo isso jwo
amu gotdo nege opdahedo
ijen noman isseumyon dwe
nar-hanbonman ana julle
neul onjena geu jarieso
bichwojul ge nol saranghe

ajik urin soro amu gotdo moreujiman
oneureun noege kkok mar-hal goya
ne sarangeun ojik noran gol

amu gotdo nege opdahedo
ijen noman isseumyon dwe
nar-hanbonman anajulle
neul onjena geu jarieso
bichwojul ge nol saranghe

Ost. Quenn In Hyun Man [Duk Hwan - I'm Coming to See You] Lyric



Neol sangsanghaetdeon neol geuryeowatdeon
Nae kkumsoge neoreul 
Honjaganjikhaetdeon
Bimilseureopdeon neoreul

Nae jageun byeore nae jageun mame
Niga deureowaseo tteollineun nan jeongmal ni apeseo isseosseo

Nae sangsangsoge geuryeodwotdeon
Nae kkumsogeman damadwotdeon
Neol ireohke ireohke mannage dwaesseo
Wae gaseumeul gaseumeul tteollige haeseo

Chagawotdeon baram majeo
nal ttatteudhage mandeureoseo
Ireohke neowadanduri (duri)
nae sarangeul neowana duri forever

Sigani gago sigani gado
Nae sarangeun ojik
Neoman bara bomyeo
Keojyeo manganeun nae moseubdeuri

Nae jageun byeore nae jageun mame
Niga deureowaseo 
tteollineun nan jeongmal ni apeseo isseosseo

Nae sangsangsoge geuryeodwotdeon
Nae kkumsogeman damadwotdeon
Neol ireohke ireohke mannage dwaesseo
Wae gaseumeul gaseumeul tteollige haeseo

Chagawotdeon baram majeo
nal ttatteudhage mandeureoseo
Ireohke neowadanduri (duri)
nae sarangeul neowana duri

Kkumeseorado neol mannalsuitge
Neoboda meonjeo nae maeumi ni apeseo isseo

Nae sangsangsoge geuryeodwotdeon
Nae kkumsogeman damadwotdeon
Neol ireohke ireohke mannage dwaesseo
Wae gaseumeul gaseumeul tteollige haeseo

Chagawotdeon baram majeo
nal ttatteudhage mandeureoseo
Ireohke neowadanduri (duri)
nae sarangeul neowana duri ye~

ireohke neowa dan duri

Ost. Queen In Hyun Man [Kim So Jung - You've Come] Lyric



Nanna nana nan~na na nana~
Nanna nana nan~na na nana~

Cheo-eum simjangi aranabwayo geudael majuchin geu sun-gan buteo
I sun-gan jogeumeun wisimhaebwado
Eoneusae nado moreuge geudae-egega itjyo

Salmyeosi du nuntteobomyeon
On sesangi neomu areumdawo wo~o!

Geudaega watjyo nunbusin haesalcheoreom
Nareul seollege haejul sarang-an-goseo
Nuga kkumirago malhaebeorimyeon
Jeoldae kkaeji anheul jumuneul geolgetjyo

Geudaega watjyo mudeun-ge da kkumcheoreom
Geudaero inhae na dasi tae-eonan-geojyo
Machi gureumwireul geodneun-geot gata
Jigeum i neukkim geudaewa yeongwonhi hamkkehaeyo

Geudae simjangdo umjigyeot nayo nawa majuchin geu sun-ganbuteo
I sun-gan jogeumdo uisimchimayo
Sarangi matjyo geudaewa na useuni

Salmyeosi du nuntteobomyeon
On sesangi neomu areumdawo wo~o!

Geudaega watjyo nunbusin haesalcheoreom
Nareul seollege haejul sarang-an-goseo
Nuga kkumirago malhaebeorimyeon
jeoldae kkaeji anheul jumuneul geolgetjyo

Gomawoyo geudaeraseo ireohke haengboghae
i sarang byeonhaji anhgireul nan baraeyo

Sarangi watjyo naega naegedo gijeogcheoreom
Mae mareun ttange danbireul naryeojwotjyo
Hogsi kkumiraseo kkae-eobeorilkka
Jeoldae kkaeji anheul jumuneul georeotjyo

Sarangi watjyo modeun-ge da kkumcheoreom
Geudaero inhae na dasi tae-eonan-geojyo
Heundeulliji anhgo saranghandago
Jigeum idaero geudaewa yeongwonhi hamkkehaeyo